Perjudian Besar PSSI

Jakarta - Ditunjuknya Bima Sakti sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia untuk menggantikan Luis Milla dinilai sebagai perjudian besar PSSI. Kenapa?


Bima ditetapkan sebagai pelatih kepala Timnas dalam rapat Komite Eksekutif PSSI di Jakarta pada Minggu (21/10/2018). Bima dinilai tepat menempati posisi tersebut setelah bekerja sama dengan Milla sebagai asisten pelatih selama 1,5 tahun. 

Selain itu, Bima dinilai berhasil ketika memimpin dua pertandingan uji coba Timnas Indonesia. Yakni, mengalahkan Myanmar 3-1 dan imbang saat menghadapi Hong Kong, 1-1.

Tapi, perpindahan tugas itu dinilai terlalu cepat. Mantan pelatih Timnas Indonesia U-16, Fakhri Husaini, mengibaratkan PSSI melakukan perjudian besar dengan penunjukkan itu. 

"Ya ini kalau saya lihat tantangan, perjudian yang luar biasa dari PSSI maupun coach Bima Sakti. Saya mengapresiasi keberanian Bima menerima jabatan ini. Saya sebagai sesama pelatih juga harus mendoakan dia," kata Fahkri di Auditorium Kemenpora, Selasa (23/10/2018).

"Tantangannya lebih besar, tanggung jawabnya juga besar. Mudah-mudahan Bima yang belum pernah pengalaman sebagai pelatih di klub mampu memimpin Timnas ini," ujar dia.

Apalagi, Bima langsung ditunggu ajang dua tahunan, Piala AFF 2018 pada November. 

"Membahayakan semua, saya melihat ini berbahaya buat timnas senior, berbahaya untuk PSSI, dan berbahaya untuk Bima sendiri kalau hasilnya tidak baik," katanya.

"Tapi sepakbola kita tidak pernah tahu, hasil akhir seperti apa. Siapa tahu Bima yang bisa membawa Timnas ini menjadi juara piala AFF, karena kalau di level AFF sebenarnya kita tidak jauh beda dengan tim lainnya," dia menegaskan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CR7 Kalahkan Neymar & Salah

Messi Jadi Raja Hat-trick Liga Champions

Harinya Giroud