Terima Kasih Luis Milla

Luis Milla mengaku berat harus meninggalkan Timnas Indonesia. Sebab negara ini sudah jadi rumah kedua untuk pelatih asal Spanyol tersebut.


Hampir dua tahun memimpin timnas senior dan U-23 Indonesia, Milla berhasil membentuk sebuah tim yang cukup baik secara filosofi permainan. Sayangnya hal itu tak berujung pada pencapaian trofi.

Prestasi tertinggi Indonesia di bawah arahan Milla adalah medali perunggu SEA Games 2017. Milla pun gagal membawa Indonesia mencapai target empat besar di Asian Games 2018 lalu setelah tersingkir di babak 16 besar.

Kontrak pelatih 52 tahun itu habis pasca Asian Games. Sempat tersiar kabar bahwa Milla akan diperpanjang kontraknya, meski akhirnya PSSI memilih Bima Sakti sebagai pelatih baru.

Setelah itu, Milla pun mengirim surat perpisahan lewat akun instagram-nya. Meski mengkritk ketidakprofesionalan PSSI, Milla tetap berterima kasih sebesar-besarnya atas kesempatan yang diberikan untuk melatih di Indonesia.

"Indonesia akan selalu menjadi rumah kedua saya. Saya mengapresiasi bagaimana kota ini memperlakukan istri, asisten-asisten, dan saya sendiri," tutur Milla.

"Saya ingin berterima kasih kepada semua staf atas dukungan, kerja keras, dan profesionalisme bekerja yang dilakukan, terutama untuk Bima, Bayu, Doctor Papi, Sr. Enri, Sudir, Armin, Ali, Manu, Ipang, dan Ucci. Menjadi sebuah kebanggaan bekerja dengan kalian semua."

"Terakhir, saya tak mau mengucapkan selamat tinggal tanpa menyebut secara spesial para pemain, yang telah memperlihatkan komitmen, kesopanan, dan kemauan untuk berkembang dengan attitude yang baik setiap saat."

"Saya tak akan melupakan Anda dan Anda semua akan selalu ada di hati saya. Ingat, Anda memiliki teman di Spanyol untuk segalanya. Terima kasih Indonesia," demikian Milla.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CR7 Kalahkan Neymar & Salah

Messi Jadi Raja Hat-trick Liga Champions

Harinya Giroud